WEST PALM BEACH, Kompas.com - Peraih medali emas tenis di Olimpiade Barcelona 1992, Jennifer Capriati mengalami depresi hingga menggunakan obat-obatan terlarang. Sumber AP yang mengidentifikasi diri sebagai teman dekat capriati menghubungi 911 dan mengaku sangat khawatir dengan kondisi mantan petenis AS tersebut. Ia mengatakan mantan petenis peringkat satu dunia tersebut mengalami depresi berat sehingga bahkan tidak mampu merangkai sebuah kalimat."Saya mencoba menelponnya. Namun saat berbicara, ia tidak mampu berbicara samasekali," katanya. Ia mengaku berharap Capriati hanya bergurau. "Namun bila tidak, saya tidak mau mengambil risiko."
Pada 27 juni lalu, Capriati dilarikan ke rumah sakit dari rumahnya di Singer Island karena mengalami overdosis. Mantan jurubicara Capriati, Lacey Wickline mengaku yang mengetahui kondisi Capriati adalah kakaknya, Stephen.
"Saya sangat khawatir dengan kondisinya," kata penelpon 911 tersebut. "Ia mengalami banyak hal dan saya tidak tahu. Saya sempat bicara dengannya dan ia bahkan tidak bisa merangkai sebuah kalimat. Itu saja."
Jennifer Capriati adalah contoh dari naik dan jatuhnya seorang bintang olah raga. Tampil sensasional sebagai petenis termuda yang lolos ke babak semifinal turnamen grand slam (14 tahun), Capriati meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 pada usia 17 tahun.
Namun ia kemudian terlibat serangkaian tindak kriminal seperti pengutilan barang dan penggunaan mariyuana. Setelah sempat menjalani ptoses rehabilitasi, Caprtiati menemukan kembali karirnya di dunia tenis.
Ia meriah gelar juara Australia Terbuka dan Perancis Terbuka. Terakhir kali, Capriati lolos ke semifinal AS Terbuka pada 2003, namun kalah dari Justine Henin.
Source: kompas.com
0 comments
Post a Comment