Kantor Bank Indonesia (KBI) Tasikmalaya menemukan dua hingga tiga lembar uang kertas palsu dalam sehari. Uang yang sengaja disusupkan tersebut, diselipkan di antara gepokan uang yang disetor ke bank.
Deputi Pimpinan KBI Tasikmalaya, Suparlah, di kantornya, belum lama ini, mengatakan, uang palsu yang ditemukan rata-rata pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Namun, sesekali, ada juga pecahan Rp 20 ribu.
Uang-uang palsu tersebut, kata Suparlah, mereka serahkan pada polisi secara periodik.
"Pengiriman uang palsu ke pihak kepolisian biasanya seminggu sekali, tergantung banyaknya uang palsu yang terkumpul," kata Suparlan.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Simak Tasikmalaya, Dodi Suandi, mengatakan, peredaran uang palsu ibarat fenomena gunung es. Menurutnya, di kalangan perbankan yang sangat ketat melakukan seleksi uang, masih saja ditemukan uang palsu. Apalagi di kalangan masyarakat biasa.
"Kami mengimbau a gar warga waspada, terutama kalangan pedagang. Jangan segan-segan memeriksa uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu," kata Dodi, di kediamannya di Tasikmalaya, kemarin.
Ciri uang palsu, dapat dikenali dengan cara dilihat, diterawang, dan diraba. Pada kertas uang kertas asli terdapat tanda air berupa gambar yang dapat dilihat bila diterawang ke arah cahaya. Terdapat pula benang pengaman. Benang ini ditanam di tengah ketebalan kertas sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat memendar di bawah sinar ultra violet dengan satu warna atau beberapa warna.
Uang kertas asli juga memakai cetak intaglio, atau cetakan timbul yang terasa apabila diraba. Rectoverso, atau pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat (saling mengisi).
Deputi Pimpinan KBI Tasikmalaya, Suparlah, di kantornya, belum lama ini, mengatakan, uang palsu yang ditemukan rata-rata pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Namun, sesekali, ada juga pecahan Rp 20 ribu.
Uang-uang palsu tersebut, kata Suparlah, mereka serahkan pada polisi secara periodik.
"Pengiriman uang palsu ke pihak kepolisian biasanya seminggu sekali, tergantung banyaknya uang palsu yang terkumpul," kata Suparlan.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Simak Tasikmalaya, Dodi Suandi, mengatakan, peredaran uang palsu ibarat fenomena gunung es. Menurutnya, di kalangan perbankan yang sangat ketat melakukan seleksi uang, masih saja ditemukan uang palsu. Apalagi di kalangan masyarakat biasa.
"Kami mengimbau a gar warga waspada, terutama kalangan pedagang. Jangan segan-segan memeriksa uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu," kata Dodi, di kediamannya di Tasikmalaya, kemarin.
Ciri uang palsu, dapat dikenali dengan cara dilihat, diterawang, dan diraba. Pada kertas uang kertas asli terdapat tanda air berupa gambar yang dapat dilihat bila diterawang ke arah cahaya. Terdapat pula benang pengaman. Benang ini ditanam di tengah ketebalan kertas sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat memendar di bawah sinar ultra violet dengan satu warna atau beberapa warna.
Uang kertas asli juga memakai cetak intaglio, atau cetakan timbul yang terasa apabila diraba. Rectoverso, atau pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat (saling mengisi).
1 comments
JIANBIN0912
cheap oakley sunglasses
michael kors outlet
louis vuitton uk
polo ralph lauren
beats headphones
tory burch sandals
ugg sale
mulberry handbags
supra shoes
cheap jordans
mulberry handbags
longchamp outlet
celine outlet
ralph lauren uk
swarovski crystal
coach outlet online
michael kors outlet
adidas uk
coach handbags
the north face jackets
louis vuitton
ugg boots on sale
north face jacket
ghd hair straighteners
canada goose jackets
nike free run
fred perry polo shirts
fitflops outlet sale
lululemon outlet
fred perry polo
swarovski jewelry
longchamp outlet
ugg boots clearance
Post a Comment